Dosen UNNES tugas di Sekolah
Semarang, 12 Februari 2024
Dosen UNNES tugas di Sekolah di sejumlah sekolah di wilayah sekitar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya UNNES untuk lebih terlibat dalam pembelajaran di tingkat sekolah sebagai bentuk kontribusi aktif terhadap pendidikan di masyarakat.
22 Profesor dan Doktor UNNES, melakukan hilirisasi model pembelajarang inovatif ke sekolah melalui porgram PEnugasan Dosen di Sekolah (PDS) Tahap Pertama Tahun2018. Dalam program tersebut. UNNES menggandeng lima sekolah mitra. Penugasan Dosen di sekolah merupakan program unggulan dari Belmawa Dikti, Dalam rangka revitalisasi peran dan fungsi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Pada 2018 ini, Dikti menggandeng 89 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh indonesia, termasuk di dalamnya Universitas Negeri Semarang. Papar Ketua PDS Unnes Prof Rustono, di lansir www.unnes.ac.id. Dipaparkan, program tersebut berjalan sejak bulan juli 2018 hingga Oktober 2018. Sebanyak 22 Dosen dari 7 Fakultas yaitu FIP, FBS, FIS, FMIPA, FT, FIK dan FE bermitra dengan guru. Berkolaborasi untuk melaksanakan empat kegiatan kolaboratif.
Kerja sama kolaboratif tersebut di lakukan dalam menyusun perangkat pembelajaran inovatif, implementasi model pembelajaran inovatif di kelas, melaksanakan penelitian tindakan kelas dan publikasi ilmiah. Keseluruhan kegiatan ini, di laksanakan kolaborasi antara guru dan dosen. Prof Rustono berharap, program kemitraan yang selama ini sudah terjalin tidak berhenti, artinya dosen dan guru dapat terus bekerjasama.
Dosen pelaksana juga di harapkan mampu menjadi model, bagi mahasiswa calon guru serta bagi rekan dosen dalam prodinya.
Baca juga: Sekolah Ajang Mencari Gengsi atau Tempat Belajar?
Keterlibatan Dosen di Sekolah: Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah, UNNES telah mendelegasikan puluhan dosen untuk terlibat langsung di sekolah-sekolah mitra. Dosen-dosen ini membawa serta pengetahuan dan pengalaman akademis mereka ke dalam lingkungan pendidikan formal.
Bidang Keterlibatan Keterlibatan dosen-dosen UNNES melibatkan sejumlah bidang, termasuk:
1. Pengembangan Kurikulum
Dosen terlibat dalam pengembangan kurikulum sekolah, membantu menyusun materi ajar yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan siswa.
2. Pembinaan Guru
Dosen memberikan pembinaan dan pelatihan kepada guru-guru di sekolah terkait metode pengajaran terkini, peningkatan keterampilan mengajar, dan penerapan teknologi dalam pembelajaran.
3. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Dosen mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan di sekolah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memajukan inovasi dalam pendidikan.
4. Bimbingan Akademis
Dosen memberikan bimbingan akademis kepada siswa, membantu mereka dalam pemahaman materi pelajaran, pemilihan jalur studi, dan persiapan menuju pendidikan tinggi.
Manfaat Keterlibatan Dosen di Sekolah: Keterlibatan dosen di sekolah memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
- Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Dengan membawa pengetahuan akademis dan pengalaman riset, dosen membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah.
- Pemberdayaan Guru: Pembinaan yang di berikan oleh dosen kepada guru di harapkan dapat memberdayakan mereka untuk menjadi pendidik yang lebih berkualitas.
- Pengembangan Kreativitas: Melalui kegiatan penelitian dan pengembangan, dosen ikut mendorong pengembangan kreativitas dalam dunia pendidikan, baik bagi guru maupun siswa.
- Peningkatan Daya Saing Siswa: Bimbingan akademis dari dosen membantu siswa untuk lebih siap menghadapi ujian, menentukan jalur studi yang sesuai, dan memahami potensi diri secara lebih baik.
Reaksi Positif dari Sekolah dan Masyarakat: Langkah UNNES ini mendapatkan reaksi positif dari sekolah-sekolah dan masyarakat setempat. Keterlibatan dosen di anggap sebagai dorongan positif untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Melalui penugasan dosen di sekolah, UNNES menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam pembangunan pendidikan nasional. Langkah ini di harapkan dapat menjadi model kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam mendukung pembentukan generasi muda yang berkompeten dan berdaya saing tinggi.